Rabu, Oktober 29, 2008

Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir???

Selasa, 28 Oktober 2008

Percetakan Negara, Cempaka Putih Barat

Pukul 15:40 WIB

Satu pesan singkat terlihat di inbox handphone ku, pesan itu muncul pukul 12:07 dini hari, tepatnya Kamis, 9 Oktober 2008 lalu. Hari berikutnya baru kubuka dan kubaca pesan itu karena waktu itu handphone ku seharian sengaja kumatikan. Ada beberapa pesan yang kulihat, tapi semua isinya sama, tanya inilah-itulah, tugas inilah-itulah. Namun ada dua butir pesan singkat yang membuatku ingin sekali membukanya, pesan itu tanpa nama. Perlahan kubuka dan kubaca, sungguh kaget ku membacanya! Seseorang memberitahuku keberadaan dia selama ini. Sepenggal isi pesannya begini “Non, tau ga sekarang FQ ada dimana? Sekarang dia kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, bla bla bla….” Sempat kuhentikan jari-jariku memencet tombol keypad, sungguh…tak kusangka, berarti selama ini informasi yang kudapat dari teman-teman benar. Dia sedang mengejar cita-citanya disana, syukurlah! Tapi, aku masih penasaran, apa ini benar? Nomor siapa ini?

Hari itu ku langsung mengecek nomor itu. Kuambil handphoneku yang satunya lagi, setelah ku cek, ternyata nomor yang membuatku kaget itu adalah teman lamaku, yah…dialah salah satu orang yang tau langsung hubunganku dengan FQ (sengaja kusingkat namanya) tujuh tahun silam. Saat itu juga langsung ku telepon. “Beneran FQ kuliah disana?” tanyaku to the point. Setelah beberapa lama berbincang-bincang dan sempat teriak-teriak histeris karena memang selama ini kucari-cari keberadaannya akhirnya ketemu juga (hehehe…), sebelum perbincangan singkat tadi ditutup, “Dia udah tiga tahun disana, katanya sih dua tahun lagi lulus,” ucapnya singkat.

Kejadian yang baru kuceritakan tadi, seakan membuka diary usang yang sudah lama kututup. Tapi, memang selama ini dialah yang terindah dan teristimewa. Entah sudah berapa lama dan berapa kali kucoba mengganti posisinya di hatiku, namun semuanya gagal. Semua yang kulewati hanyalah keisengan sesaat.

Sempat kubertanya, apa mungkin dia akan menjemputku setelah semuanya selesai? Apakah dia akan menyempurnakan kalimat-kalimat yang pernah dia ucapkan dulu? Ah…itu kan dulu, kenapa masih diingat?

Mungkin dia akan menemukan segala yang terindah dan terbaik disana, bukan aku. Siapa aku???

Tapi setidaknya, terimakasih untuk segalanya, kau begitu menghormatiku dengan cintamu. Ku suka caramu mencintaiku. Satu yang selalu kuharap, semoga kita sama-sama mendapat apa yang terbaik buat kita. Ku terus berusaha untuk mengubur dalam-dalam semuanya, walaupun itu sulit. Akan kujadikan kenangan terindah dalam hidupku karena sekarang ku mencoba meraih angan, cita, dan cinta yang baru dalam hidupku.

Me,

-sangdewi-

Tidak ada komentar: